Titrasi permanganometri

https://youtu.be/nJc1kXvNoZQ

Komentar

  1. berdasarkan jurnal yg ditampilkan penyaji telah disebutkan bahwa metode permanganometri ini tidak membutuhkan indikator lain. pada jurnal penelitian tersebut, titrasi dari sampel yaitu daun pagoda dengan latutan KMnO4 0,1 N ini menghasilkan warna larutan kuning keemasan, sedangkan pada proses titrasi biasa (termasuk titrasi permanganometri) dengan menggunakan sampel air dan larutan KMn04 0,1 N itu menghasilkan hasil warna merah muda. Bagaimana penjelasan mengenai perbedaan hasil dari kedua sampel tersebut? apa saja faktor faktor yang menyebabkan perbedaan dari kedua hasil titrasi permanganometri tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena KMnO4 sudah mampu memberikan perubahan warna saat titik akhir titrasi yang ditandai dengan terbentuknya warna merah muda. Sifat dari KMnO4 ini dikenal sebagai autoindikator. Pereaksi yang dikategorikan sebagai auto indikator adalah pereaksi yang memiliki warna yang kuat. Dan warna pereaksi tersebut dapat berubah atau hilang apabila direaksikan dengan zat lain.

      Hapus
  2. Pada jurnal penyaji dicantumkan tentang Pembuatan larutan pereaksi larutan
    indigocarmin. Indigocarmin merupakan salah satu indikator pH, tapi pada jurnal yang saya temukan dikatakan bahwa permanganometri tidak
    memerlukan indikator. Lantas jelaskan mengapa pada jurnal tersebut dilakukan Pembuatan larutan pereaksi larutan
    indigocarmin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indigo carmine adalah zat pewarna yang dapat memberikan warna biru pada celana jeans. Diluar aplikasinya indigo charmine merupakan zat pewarna yang berbahaya apabila mencemari lingkungan [5]. Indigo carmine bersifat iritasi kulit dan mata.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini